Aqiqah di Mekah? Kontributor kami dari Makassar menyumbang artikel untuk para pembaca. Sebuah artikel yang lugas dan tuntas membahas tren aqiqah saat ini, Aqiqah di Mekah.
“Sesiapa yang mendapatkan karunia anak dan ingin melakukan ibadat untuknya, maka lakukanlah ibadah aqiqah bagi anak lelaki dua ekor kambing dan bagi anak perempuan pula seekor kambing”.-Riwayat Abu Daud (2842)
Situasi saat ini di masa pandemi, ada aturan bahwa tidak boleh banyak terjadi kerumunan massa. Tentu ini bukan penghalang untuk melaksanakan aqiqah. Bahkan masyarakat Indonesia kini punya alternatif untuk melaksanakan aqiqah di Tanah Suci Makkah. Jarak yang jauh bukanlah penghalang dalam pelaksanaan aqiqah di Tanah Suci tersebut. Sistemnya serba online sehingga memudahkan dalam pemantauan, proses aqiqahnya mulai dari proses awal melibatkan oleh para professional sesuai syariat Islam.
Aqiqah adalah Tanda Cinta dan Taqwa
Aqiqahan atau ibadah aqiqah merupakan ibadah sunnah anjurkan bagi muslim sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia-NYA dalam bentuk anak. Sebagai bentuk ikhtiar kita sebagai muslim untuk menjadikan anak yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Mendapatkan anak merupakan idaman setiap pasangan karena kehadirannya bisa menjadi pelipur lara, pelepas penat setelah seharian kerja dan menjadi tumpuhan ketika di hari tua. Bahkan doa anak sholeh adalah salah satu amal jariyah yang tak putus saat orang tuanya wafat kelak. Pelaksanaan aqiqah merupakan wujud ucap syukur kepada Allah atas karunia itu.
Kini, pelaksanaan aqiqah bisa dengan harga terjangkau sehingga tiap kelahiran anak telah teribadahi dengan baik serta pelaksanaannya bisa di tanah Suci Mekah. Pelaksanaan aqiqah untuk anak akan lebih mudah dan murah. Selain itu tempat pelaksanaannya sangat istimewa, penuh berkah yakni di tanah suci kota Mekah.
Biaya mengaqiqahkan anak untuk saat ini sangat beragam, ada yang sangat terjangkau ada yang mahal pula. Pada umumnya ini di tentukan oleh kualitas layanan, paket pilihan masing-masing, jarak pengiriman, dst. Belum lagi ketika membuat acara di rumah yang perlu mendatangkan tamu dan sajian lainnya.
Sekarang harga paket aqiqah semakin terjangkau, tanpa ribet, dan berkah dengan tempat pelakasanaan di Mekah Al Mukarom.
Kota Suci Mekah tempat yang penuh kemuliaan untuk menunaikan beragam ibadah, termasuk Aqiqah & Qurban.
Tempat aqiqah boleh terpisah dengan domisili anak yang akan lagi aqiqah. Bukankah inti dari aqiqah adalah menyembelih kambing dengan niat sebagai aqiqah untuk anak. Dengan demikian jika kambing yang sembelihannya di Mekah dan niatkan sebagai aqiqah anak yang baru lahir di Surabaya, maka sah aqiqahnya meskipun berbeda tempat.
Syaikh Al-Albani Rahimahullah ditanya, apakah disyaratkan aqiqah itu diadakan di tempat anak tersebut dilahirkan. Jawabannya, Tidak.
Makna dan Esensi Aqiqah
Bila merujuk pada bahasa arab, aqiqah memiliki arti yaitu memutus dan melubangi. Dalam pengertian secara umum, aqiqah adalah aktivitas ibadah menyembelih hewan berupa kambing sebagai bentuk rasa syukur atas lahirnya seorang anak. Hukum atas ibadah ini berbeda berdasarkan pendapat ulama. Ada yang mengatakan bahwa ibadah aqiqah hukumnya wajib, ada yang mengatakan sunnah mu’akad dan adapula yang mengatakan sunnah.
Dari semua pendapat yang ada, yang paling shahih adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum aqiqah adalah sunnah mu’akad. Artinya ini adalah ibadah yang memang harus ada dan jelas pelaksanakannya. Dalam menentukan waktu yang terbaik untuk melaksanakan aqiqah, kita perhatikan pandangan Imam Ahmad ibn Hanbal yang menyatakan bahwa penyembelihan aqiqah bisa orang tua tunaikan pada hari ke-7, jika tidak dapat maka pada hari ke-14, jika tidak dapat juga maka lakukanlah pada hari ke-21.
Adapun jika pada hari-hari tersebut tidak dapat dilaksanakan karena berhalangan atau karena belum mampu, maka penyembelihan boleh dilakukan pada hari-hari lain ketika sudah mampu melaksanakanya.
Rasulullah S.A.W bersabda; “ Seorang anak terikat dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dan dicukur serta diberi nama.” Hadis riwayat Ahmad & Tirmidzi.
Yang membedakan adalah jumlah hewan sembelihannya. Bagi anak laki-laki maka aqiqahnya adalah dengan menyembelih dua ekor kambing. Adapun untuk anak perempuan aqiqahkan dengan hanya satu kambing.
Sebagaimana pada hadist Nabi SAW.
Aisyah berkata jika Rasulullah bersabda, “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” [Shahih, Hadits Riwayat Ahmad]
Membagikan Daging Aqiqah
Pembagian daging aqiqah dapat dalam bentuk daging segar, artinya belum melewati proses memasak sebagaimana keterangan dalam mazhab Syafi’i berikut ini.
قَوْلُهُ (لَكِنْ لَا يَجِبُ التَّصَدُّقُ إلَخْ) أَيْ وَلَوْ كَانَتْ مَنْذُورَةً م ر أَيْ بَلْ هُوَ مُخَيَّرٌ بَيْنَ التَّصَدُّقِ بِالنِّيءِ، وَالْمَطْبُوخِ
Artinya, “(Tetapi tidak wajib disedekahkan…dan seterusnya) sekalipun itu dinadzarkan sebagaimana keterangan Syekh M Ramli. Ia boleh memilih antara menyedekahkannya dalam keadaan daging segar (daging mentah) dan dalam kondisi matang,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujarimi alal Manhaj).
Dari keterangan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pembagian daging aqiqah tidak harus dalam keadaan matang. Pembagian daging aqiqah boleh dalam kondisi mentah atau belum matang.
فَيَجِبُ التَّصَدُّقُ بِجَمِيعِهَا عَلَى الْفُقَرَاءِ شَوْبَرِيٌّ، وَيَتَخَيَّرُ بَيْنَ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِجَمِيعِهَا نِيئًا، وَبَيْنَ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِالْبَعْضِ نِيئًا، وَبِالْبَعْضِ مَطْبُوخًا وَلَا يَصِحُّ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِالْجَمِيعِ مَطْبُوخًا
Artinya, “Semuanya wajib disedekahkan kepada orang fakir sebagaimana pandangan As-Syaubari. Seseorang boleh memilih antara menyedekahkan semuanya dalam keadaan mentah, atau menyedekahkannya sebagian dalam keadaan mentah dan sebagiannya dalam kondisi matang. Tidak sah menyedekahkan semuanya dalam keadaan matang,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujarimi alal Manhaj). Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/124240/hukum-membagikan-daging-aqiqah-segar
Hukum Aqiqah
Pendapat dari banyak Ahli hukumnya adalah Sunnah Muakkad, sebagai rasa sykur atas hadirnya karuniai baru, buah hati. Aqiqah yang terbaik adalah yang dibuat sendiri, dilihat depan mata, dimasak dan dimakan ramai-ramai. Namun ada yang tidak mampu jika harganya mahal, serta saat pandemi ini tidak memungkinkan untuk berkumpul dengan banyak orang.
Jadi Apabila tidak mampu memenuhi semua, jangan pula tinggalkan semua. Hukumnya tetap sunnah. Tapi ada juga yang tidak bisa seperti itu, karena dana terbatas, sibuk bekerja jadi tidak memiliki cukup waktu, dan juga keadaan tidak normal seperti saat Covid-19 seperti sekarang ini.
Aqiqah di Mekah Lebih Murah, di Indonesia Mahal
Kita tahu bahwa kalau prosesi aqiqah di tempat sendiri tentu lebih afdhal. Namun, terkadang pelaksanaan aqiqah di tempat sendiri (Indonesia) justru lebih mahal. Sistem budaya sosial di Indonesia kadang memancing orang tua untuk melaksanakan aqiqah dengan suasana pesta yang lebih “wah”. Selain harga hewan kambing yang relatif mahal, dorongan untuk melakukan pesta aqiqah yang besar juga biasa memancing orang tua si bayi. Misalnya si bayi yang lahir karena anak pertama, lalu ada juga orang tua maupun kakak-kakah si bayi “harus” pakai seragam pesta saat menerima tamu, tuntutan desain dekorasi pesta aqiqah yang kekinian tersebut, dan lain sebagainya. Dengan melakukan aqiqah di Tanah Suci, sesungguhnya lebih mudah dan murah serta jauh dari “godaan-godaan” tadi.
Aqiqah di Mekah – Madinah Lebih Terjangkau
Percaya tidak percaya bunda, pelaksanaan aqiqah di Mekah – Madinah itu lebih murah jika di negeri sendiri. Harga satu ekor kambing di sana berkisar Rp1,5 juta-Rp2 juta. Amat terjangkau bukan? Jadi jika orang tua ingin mengaqiqahkan anaknya di Mekah-Madinah, maka penyembelihan juga di Mekah-Madinah, lalu petugas yang akan membagikan daging kambing ke kaum dhuafa dan pengungsi di berbagai belahan dunia termasuk Palestina. Orang tua pun akan mendapatkan video proses sembelih dan sertifikat sembelih di Makkah.
Akikah di Mekah atau Madinah, Prestisius Keluarga
Dalam tradisi umat Islam, kelahiran seorang anak biasanya berlanjuta dengan sebuah perayaan dengan acara aqiqahan. Pelaksanakan acara aqiqah bertujuan untuk mengungkapkan kebahagiaan dan memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Urutan upacara aqiqah biasanya terdiri dari prosesi penyembelihan hewan ternak seperti kambing, lalu berbagi daging atau hasil masakannya kepada keluarga dan tetangga. Namun, situasi sekarang di tengah pandemi, pemerintah menganjurkan untuk tidak membuat kerumunan demi menghindari terjadinya penularan wabah Covid-19, maka aqiqah pun bisa orang tua tunaikan di Mekah-Madinah tanpa mengurangi nilai keberkahannya. Bahkan, mengakikahkan buah hati di Mekah-Madinah memiliki nilai prestisius tersendiri bagi keluarga yang melaksanakan karena prosesinya di tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW dan di Mekkah-Madinah merupakan pusat ibadah umat muslim seluruh dunia. (*)
Tinggalkan Balasan