WA : 081 327 087 397

Mon → Sat : 6am-10pm

Email: hello@example.com

Facebook

Twitter

LinkedIn

Youtube

Instagram


Sejarah dan Tradisi Aqiqah di Indonesia

Sejarah dan Tradisi Aqiqah di Indonesia. Aqiqah tercatat telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Menurut sebuah hadis dari riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Ibrahim AS pernah melakukan aqiqah untuk anaknya, yaitu Nabi Ismail. Setelah ia mendapatkan rezeki dan keberuntungan dari Allah SWT. Nabi Ibrahim AS melakukan aqiqah dengan cara memotong hewan ternak yang telah sesuai dengan perintah Allah SWT. Lalu, dagingnya ia bagikan kepada orang-orang miskin sebagai sedekah.

Setelah itu, aqiqah menjadi ritual ibadan dan bagi umat Islam hingga sekarang. Aqiqah merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW, sebuah anjuran sekaligus bagi setiap orang Islam yang baru saja mendapatkan kelahiran anak. Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah melakukan aqiqah untuk putra dan putrinya, pada saat usia anak tersebut 7 hari. Nabi Muhammad SAW juga memerintahkannya ummatnya,  agar berbagi daging hewan aqiqah tersebut kepada orang-orang miskin sebagai bentuk sedekah.

Aqiqah merupakan salah satu ibadah yang penting dalam Islam. Karena, sebagai bentuk bersyukur atas kelahiran seorang anak dan sekaligus memohon kepada Allah SWT. Agar anak tersebut senantiasa mendapatkan kesehatan dan keberkahan. Selain itu, dengan melakukan aqiqah, orang tua juga mengajarkan dan membiasakan anak tersebut untuk selalu bersikap bersyukur kepada Allah SWT.

Sejarah Aqiqah di Indonesia

Lanjut tentang Sejarah dan Tradisi Aqiqah di Indonesia. Nah, di Indonesia, aqiqah merupakan salah satu ritual yang umum dilakukan oleh keluarga yang baru saja mendapatkan kelahiran anak. Aqiqah adalah sebagai wujud bersyukur atas kelahiran seorang anak dan sekaligus memohon kepada Allah SWT agar anak tersebut senantiasa mendapatkan kesehatan dan keberkahan.

Pada umumnya, aqiqah di Indonesia terlaksana pada saat anak berusia 7 hari. Pada saat itu, orang tua akan memotong hewan ternak yang telah sesuai tuntunan agaram. Dalam agama Islam dan membagikannya kepada orang-orang miskin sebagai bentuk sedekah. Selain itu, orang tua juga biasanya akan mengadakan pesta aqiqah dengan mengundang keluarga dan sahabat dekat untuk ikut merayakan kelahiran tersebut.

Di beberapa daerah di Indonesia, aqiqah juga dianggap sebagai salah satu tradisi yang harus dilakukan untuk memperkenalkan anak tersebut kepada masyarakat sekitar. Oleh karena itu, pada saat mengadakan aqiqah, orang tua biasanya juga akan mengundang tetangga dan masyarakat setempat untuk ikut merayakan kelahiran anak tersebut.

Selain itu, aqiqah juga sering dianggap sebagai salah satu upaya untuk menghapus dosa-dosa. Dosa yang mungkin telah terjadi selama masa hamil dan melahirkan. Oleh karena itu, aqiqah sebagai salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam, karena dapat memberikan keberkahan bagi anak yang baru lahir serta menjadi bentuk bersyukur atas kelahiran tersebut.

Tradisi Aqiqah di Masyarakat Indonesiaaa

Upacara aqiqah adalah serangkaian kegiatan, sebagai sebuah bagi keluarga Muslim pada saat mengadakan aqiqah untuk anak yang baru lahir. Upacara aqiqah biasanya terdiri dari beberapa tahapan, silahkan simak yah;

  1. Memilih hewan yang akan keluarga sembelih, haruslah sesuai dengan syariat Islam, baik dari umur, kesehatan dan ciri-ciri fisik lainnya
  2. Menyembelih hewan untuk aqiqah haruslah sesuai dengan syariat islam. Mulai dari cara mengikat dan merebahkan hewan, pisau yang dipakai, niat dan bacaannya, hingga cara memotongnya sendiri.
  3. Memotong hewan ternak yang sesuai syariat agama Islam, seperti sapi, kambing, atau domba. Dagingnya kemudian bagikan kepada orang-orang miskin sebagai bentuk sedekah dan tanda syukur.
  4. Mengadakan pesta aqiqah dengan mengundang keluarga dan sahabat dekat untuk ikut merayakan kelahiran anak tersebut. Pesta aqiqah biasanya bersanding dengan makanan dan minuman yang tersaji untuk para tamu yang hadir.
  5. Menyembelih hewan ternak aqiqah di depan orang tua dan keluarga terdekat, sebagai bentuk memperingati kelahiran anak tersebut.
  6. Memberikan nama baru kepada anak yang baru lahir pada saat aqiqah. Nama baru tersebut biasanya pilihan oleh orang tua dan atas persetujuan oleh keluarga terdekat.
  7. Melakukan shalat sunnah aqiqah bersama-sama dengan keluarga dan sahabat dekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *